Kamis, 11 Oktober 2012

LAPORAN PERCOBAAN III PEMBUATAN GARAM MOHR


HASIL PENGAMATAN
1.      Larutan A
No
Langkah Kerja
Hasil Pengamatan
1
Dilarutkan 3,5 gr besi dalam 100 mL H2SO4 10%, dipanaskan
Besi larut, larutan berwarna abu-abu kehijauan
2
Disaring larutan ketika masih panas
Larutan berwarna hijau bening
3
Ditambahkan asam sulfat pada filtrat
Larutan berwarna hijau bening

2.      Larutan B
No
Langkah Kerja
Hasil Pengamatan
1
Dinetralkan 100 mL H2SO4 10% dengan amoniak . diuapkan larutan
Larutan bening (sampai pH = 7)
                 
3.      Larutan A dan B
No
Langkah Kerja
Hasil Pengamatan
1
Dicampurkan larutan A dan B ketika masih panas
Larutan berwarna hijau toska dengan endapan putih
2
Dipisahkan larutan dengan endapan yang terbentuk dengan kertas saring
Terbentuk kristal-kristal garam
3
Ditimbang kristal yang diperoleh
m = 9,05 gram

PERHITUNGAN
-        Massa kertas saring (b)                                                = 1,55 gram
-        Massa hasil penyaringan/kertas saring+kristal (a)       = 10,6 gram
-        Massa garam Mohr                                                      = a-b
                                                                                    = 10,6 – 1,55 = 9,05 gram

-        Massa besi (Fe)                                                           = 3,5 gram
-        BM besi (Fe)                                                               = 55,85 gram/mol
-        BM garam Mohr                                                         = 392 gram/mol

           ·          mol Fe = mol garam Mohr                                          = massa Fe / BM Fe
                                                                                    = 3,5 / 55,85 = 0,063 mol
           ·          Massa garam Mohr (teori)                                           = mol garam Mohr x BM garam Mohr
                                                                                    = 0,063x392 = 24,096 gram






PEMBAHASAN
      1. Larutan A
Pada percobaan ini pertama–tama dibuat larutan A dengan cara dilarutkan 3,5 gram besi ke dalam 100 ml H2SO4 10%, larutan berwarna abu-abu kehijauan dan endapan yang berupa besi akan melarut, dimana H2SO4 merupakan pelarut yang mengandung proton yang dapat diionkan dan bersifat asam kuat atau lemah. Dipanaskan larutan sampai hampir semua besi larut, sehingga larutan berubah menjadi biru bening, kemudian larutan disaring dengan menggunakan kartas saring ketika masih panas, ke dalam larutan tersebut ditambahkan 5 tetes asam sulfat pada filtrat dan menguapkan larutan sampai terbentuk kristal dipermukaan larutan.
Adapun tujuan dari penyaringan adalah untuk menghindari terbentuknya kristal pada suhu yang rendah dan tujuan dari pemanasan adalah adalah sebagai katalis yaitu untuk mempercepat terjadinya reaksi sehingga hampir semua besi dapat melarut. Larutan ini terus diuapkan dengan tujuan untuk mengurangi molekul air yang ada pada larutan. Larutan ini digunakan untuk menstabilkan kristal vitrol yang terbentuk. Percobaan ini manghasilkan garam besi (II) sulfat yang merupakan garam besi (II) yang terpenting. Garam-garam besi (II) atau fero diturunkan dari besi (II) oksida, FeO. Dalam larutan, garam-garam ini mengandung kation Fe2+ sehingga berwarna hijau dan Pembentukan FeSO4 dari logam Fe merupakan reaksi elektron berdasarkan prinsip termokimia. Reaksi yang terjadi yaitu:
Fe + H2SO4 FeSO4 + H2O
2. Larutan B
            Pembuatan larutan B yaitu pertama–tama dinetralkan 100 ml H2SO4 10% dengan amoniak, campuran tersebut berupa larutan bening dan panas. Kemudian dilakukan pengukuran pH dengan menggunakan kertas lakmus sampai pH larutan tersebut adalah netral 7 karena reaksi antara kedua reaktan merupakan reaksi netralisasi asam-basa dengan pH netral. Kemudian larutan ini diuapkan hingga jenuh sampai timbul endapan-endapan kristal. Reaksi yang terjadi yaitu:
2NH3 + H2SO4 → (NH4)2SO4
3. Larutan A dan B
            Pembentukan kristal garam mohr dapat dilakukan dengan cara dicampurkan larutan A dan B ketika masih panas, atau pada keadaan yang sama, kondisi ini dipertahankan agar tidak terjadi pengkristalan larutan pada suhu yang rendah, maka akan dihasilkan larutan berwarna hijau toska dengan endapan putih. Untuk memperoleh kristal, dilakukan pendinginan beberapa hari sehingga terbentuk kristal yang lebih halus. Setelah didinginkan, larutan campuran tadi disaring sehingga diperoleh kristal garam mohr yang dimaksud. Kristal garam mohr ditimbang dengan neraca analitik didapatkan 9,05 gram. Dari data yang diperoleh, maka didapatkan pemurnian garam mohr adalah 62,44 %. Bentuk kristal garam mohr adalah monoklin dengan warna hijau muda. Dalam senyawa kompleks Fe2+ berperan sebagai atom pusat dengan H2O sebagai ligannya. Adapun reaksi yang berlangsung yaitu :
FeSO4 + (NH4)2SO4 + 6H2O → (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
KESIMPULAN
1.      Garam Mohr merupakan senyawa kompleks besi dengan ligan amonium dan sulfat dengan rumus molekul (NH4)2Fe(SO4)2. 6H2O.
2.      Pembuatan garam mohr dilakukan dengan cara kristalisasi, yaitu melalui penguapan, dan didapatkan kristal berwarna hijau muda.
3.      Campuran besi (II) sulfat dengan larutan amonium sulfat akan menghasilkan suatu garam, yang sering disebut dengan garam mohr. Garam mohr stabil diudara dan larutannya tidak mudah dioksidasi oleh oksigen diatmosfer.
4.      Garam Mohr yang terbentuk sebesar 9,05 gram dengan tingkat kemurniannya adalah sebesar 62,44  %

DAFTAR PUSTAKA
Chalid, Sri Yadial. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Jakarta : UIN Syarif                                            Hidayatullah.
Cotton and Wikinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI- Press.
Svehla, G. 1990. Vogel: Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro                             Bagian I. Jakarta : PT Kalman Media Pustaka.

LAMPIRAN
1. Apa tujuan penambahan asam sulfat pada filtrat ?
            Penambahan tersebut bertujuan untuk membuat larutan sedikit asam karena larutan tersebut bersifat basa dan kation Fe+ sangat mudah teroksidasi diudara bebes menjadi Fe3+, oksidasi ini dapat menyebabkan pembuatan garam Mohr menjadi terhambat.
2. Apa fungsi dari garam Mohr ?
a.       Untuk membuat larutan baku Fe2+ bagi analisis volumetri.
b.      Untuk meramalkan urutan daya mengoksidasi oksidator K2Cr2O7, KMnO4 dan KBrO3 (dengan konsentrasi yang sama ~0,1 N) terhadap ion Fe2+.
c.       Sebagai zat pengkalibrasi dalam pengukuran magnetik.
3. Tulis semua reaksi yang terdapat pada percobaan ini !
a)      Fe + H2SO4 FeSO4 + H2O
b)      2NH3 + H2SO4 → (NH4)2SO4
c)      FeSO4 + (NH4)2SO4 + 6H2O → (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O

Tidak ada komentar:

Posting Komentar